Berhati-hati bagi Bidadaris yang tinggal di daerah perkotaan / metropolis, Polusi udara merupakan salah satu isu lingkungan yang tidak bisa dihindarkan.
Diantaranya adalah :
- Asap rokok sebagai bagian dari gaya hidup perkotaan, jelas mengganggu kesehatan terutama kehamilan.
- Asap kendaraan bermotor, partikel hitam dan nitrogen dioksida yang terkandung pada asap kendaraan bermotor yang bisa berdampak pada pertumbuhan janin Bidadaris.
Dalam suatu penelitian dilaporkan Ibu hamil yang tinggal di daerah udara yang tercemar berisiko melahirkan bayi dengan kelainan genetik, seperti berat badan rendah, ukuran kepala lebih kecil, atau risiko kanker.
Berat Badan Lahir Rendah
Jika Bidadaris menderita penyakit terkait polusi udara, itu mempengaruhi suplai makanan pada bayi, dan ini berdampak pada berat badan bayi saat lahir relatif lebih rendah. Masalah tersebut berdampak buruk pada kesehatan bayi, salah satunya bayi berisiko mengalami serangan akut seperti hipertermia dan tidak bisa bernapas normal. Dalam jangka panjang, hal itu bisa menghambat perkembangan otak.
Risiko Kanker
Peneliti mengungkapkan ibu hamil yang menghirup udara “ kotor ” akan menyebabkan anaknya berisiko kanker, yaitu leukemia (kanker darah), bahkan hingga 4 kali lipat. Pada penelitian ini, dari ibu-ibu yang saat hamil tinggal di daerah industri/pabrik, atau persimpangan jalan besar, didapatkan bahwa angka kejadian leukemia (kanker darah) relatif lebih tinggi pada bayi yang mereka lahirkan.
Buruknya kualitas udara di perkotaan juga diduga kuat berpengaruh terhadap tingkat kecerdasan anak. Ibu hamil yang sering menghirup udara yang tercemar berisiko tinggi melahirkan bayi yang kemudian memiliki tingkat IQ lebih rendah.
muda
Jilbab | Hijab | Tudung | Kerudung | Jelbab
Diantaranya adalah :
- Asap rokok sebagai bagian dari gaya hidup perkotaan, jelas mengganggu kesehatan terutama kehamilan.
- Asap kendaraan bermotor, partikel hitam dan nitrogen dioksida yang terkandung pada asap kendaraan bermotor yang bisa berdampak pada pertumbuhan janin Bidadaris.
Dalam suatu penelitian dilaporkan Ibu hamil yang tinggal di daerah udara yang tercemar berisiko melahirkan bayi dengan kelainan genetik, seperti berat badan rendah, ukuran kepala lebih kecil, atau risiko kanker.
Berat Badan Lahir Rendah
Jika Bidadaris menderita penyakit terkait polusi udara, itu mempengaruhi suplai makanan pada bayi, dan ini berdampak pada berat badan bayi saat lahir relatif lebih rendah. Masalah tersebut berdampak buruk pada kesehatan bayi, salah satunya bayi berisiko mengalami serangan akut seperti hipertermia dan tidak bisa bernapas normal. Dalam jangka panjang, hal itu bisa menghambat perkembangan otak.
Risiko Kanker
Peneliti mengungkapkan ibu hamil yang menghirup udara “ kotor ” akan menyebabkan anaknya berisiko kanker, yaitu leukemia (kanker darah), bahkan hingga 4 kali lipat. Pada penelitian ini, dari ibu-ibu yang saat hamil tinggal di daerah industri/pabrik, atau persimpangan jalan besar, didapatkan bahwa angka kejadian leukemia (kanker darah) relatif lebih tinggi pada bayi yang mereka lahirkan.
Buruknya kualitas udara di perkotaan juga diduga kuat berpengaruh terhadap tingkat kecerdasan anak. Ibu hamil yang sering menghirup udara yang tercemar berisiko tinggi melahirkan bayi yang kemudian memiliki tingkat IQ lebih rendah.
muda
Jilbab | Hijab | Tudung | Kerudung | Jelbab
0 komentar:
Posting Komentar