Sabtu, 20 April 2013

Kenapa Enggan Berbusana Muslimah

Kita sebagai sesama muslim sudah barang tentu memiliki kewajiban untuk saling mengingatkan. Mulai dari saudara-saudara kita, kawan-kawan kita, tetangga, bahkan masyarakat yang lebih luas yang masih enggan mengenakan busana muslimah. Namun demikian, anda yang ingin turun ke medan dakwah, haruslah sudah mengusai bahannya. Mana bisa Anda mengajak seseorang tetapi anda sendiri tidak memiliki dasar ideologi (dali naqli dan aqli) yang kuat. Berkaitan dengan bahan dakwah busana muslimah, paling tidak anda harus dapat menjawab atau menanggapi serangkaian alasan mereka yang masih tidak mau mengenakan busana muslimah. Maka, penjabaran tentang alasan mereka yang belum mau mengenakan busana muslimah perlu saya terangkan lebih lanjut, siapa tahu ada di antara yang membaca buku ini belum membiasakan diri mengenakan busana muslimah dalam aktifitas kesehariannya.
1)      Karena takut diangggap tidak cantik
Sekali lagi perlu ditegaskan bahwa kecantikan seseorang bukan terletak semata-mata pada busana yang ia kenakan. Ada jutaan perempuan berbuasana muslimah tetap cantik. Anda mungkin menyangkal, lho itu karena dasarnya ia sudah cantik, mau dikenakan apapun tetap cantik. Bolehlah anda berkata begitu. Tapi sekarang, dengarkan pertnayaan saya.  Apakah anda merasa diri anda tidak cantik, kurang cantik, atau bahkan buruk? Anda menjawab iya atau tidak itu terserah anda. Tetapi tolong jawab pertanyaan ini tulus dari dasar hati anda: Kriteria apa yang anda gunakan untuk mengukur cantik dan tidaknya diri anda?
Kriteria kecantikan sangat relatif, tidak ada standar pasti untuk mengukur kecantikan seseorang. Apakah yang hidungnya mancung, yang bibirnya tipis, dan alisnya lentik dan kulit wajahnya putih adalah perempuan cantik? Apakah yang kulitnya hitam, wajahnya bulat, dan hidungnya pesek adalah perempuan jelek? Tidak. Bisa jadi jawabannya adalah sebaliknya, bahwa perempuan yang hitam, bulat, dan pesek dalam sebuah masyarakat tertentu digolongkan sebagai perempuan yang cantik. Begitu pula penggunaan pakaian muslimah pada diri seseorang, tidak perlu dicemaskan dapat menurunkan pamor kecantikan Anda.
Anda cantik kalau menggunakan celana pendek dan kaos pendek, itukan kata yang mengatakan, belum tentu saya menyetujui perkataan orang yang mengatkaan anda cantik. Anda cantik kalau anda mengenakan jilbab dan blus. Itu juga kata orang, dan belum tentu yang lain menyetujui.
Yakinlah, kecantikan itu bukan berasal dari penampilan fisik semata. Tetapi kecantikan juga ditunjang dari dalam (inner baeuty). Dan dengan berbusana muslimah dengan ikhlas tentunya, akan timbul aura positif dalam diri anda. Lebih-lebih jika anda gemar membaca sehingga memiliki banyak penyetahuan, tentu aura kecantikan yang anda miliki akan semakin besar.
Kecantikan memang perlu diusahakan. Busana yang anda kenakan memang akan membuat penilaian orang yang memandang anda. Dan karenanya anda sebagai perempuan perlu juga untuk banyak belajar tentang segala sesuatu tentang busana, baik model, kombinasi warna dan sebagainya.
2)   Karena dilarang orang tua
Lain lagi jika orang tua Anda melarang anda untuk mengenakan busana muslimah. Orang tua memang sangat besar jasanya kepada kita. Dan kita memang diwajibkan berbakti kepada orang tua, tetapi bukan berarti semua perintahnya wajib kita turuti. Kecuali perintah yang menjauhan kita dari Allah Swt maka kita wajib patuh. Sedangkan perintah yang menjauhkan kita dari Allah berupa kemaksiatan atau yang lebih besar dari itu maka kita wajib ingkar dengan perintah tersebut.
Allah sudah menjelaskan tentang hal ini:
"Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya," (QS. Luqman:15)
Mungkin mengingkari larangan orangtua untuk mengenakan busana muslimah tidak sederhana bagi anda, karena anda setiap hari hidup bersama mereka dan makan dari hasil jerih payahnya. Sekarang tingggal anda sendiri yang menentukan, apakah akan mengikuti perintah Allah atau menjalankan perintah orangtua yang sesat.
3)   Karena takut tidak konsisten
Pesimis itu datangnya dari setan. Orang yang pesimistis berarti ia telah mematuhi kehendak setan. Ketika anda mengatakan, “Wah nanti kalau aku pakai jilbab, aku kurang yakin akan dapat mengenakannya seumur hidup.” Atau anda membatin begini: “Sekarang berjilbab, nanti tidak, lebih baik tak usah aja sekalian.” Itulah pikiran dan perasaan orang yang belum mantap keimanannya akan perintah Allah.
Jika anda pesimis tak bisa konsisten mengenakan busana muslim, maka apakah anda tidak pesimis untuk menjalan perintah Allah yang lain, seperti shalat misalnya.
Pesimis dan keragu-raguan untuk tetap istiqamah di jalan Allah adalah bisikan setan yang wajib kita perangi dengan sabar.
Allah telah berfirman:
"Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu'." (QS. 2:45)
Maka, sesungguhnya tak ada hal perlu diragukan untuk mengganti busana-busana anda yang kurang pantas dengan busana muslimah. Yakinlah, Anda akan dapat konsisten mengenakan busana muslimah karena anda menunjung tinggi agama anda, dan mencintai Allah dan Rasulullah.
Ada doanya supya Anda dapat istiqamah dalam berjilbab, “Hasbunallaahuwa ni’mal wakiil (cukuplah Allah menjadi Penolong kami dan Allah adalah sebaik-baik Pelindung)” dan “Ni’mal maulaa wa ni’man nashiir (Dia adalah sebaik-baik Pelindung dan sebaik-baik Penolong).” Setan, Anda tahu kan, ada mesti tak nampak, dan percayalah doa akan sanggup melindungi kita dari bisikian-bisikannya, sekaligus mengingatkan kepada kita akan Kekuatan Allah.

4) Karena tidak punya uang
Masa’ sih tidak punya uang? Itulah pertanyaan yang pantas diajukan bagi orang yang mengaku tak punya uang untuk membeli perangkat untuk mendekatkan diri pada Allah. Seringkali ada orang mengaku tak punya uang untuk haji, sementara mobilnya setiap tahun ganti yang baru, tanahnya luas, dan isi rumahnya lengkap. Sedangkan pakaian tidak seberapa harganya dibanding televisi dan kulkas. Maka, munafik besar bagi orang yang beralasan tak punya uang sehingga tidak mengenakan busana muslimah. Nah, pakaian yang ia gunakan itu dibeli dengan apa kalau tidak dengan uang. Atau apakah ia tidak berpakaian? Ironis.
Tetapi mungkin memang ada yang yang dalam kesehariannya sangat kurang sehingga pakainnya sangat terbatas sehiingga kita sebagai saudaranya sudah sepantasnya tergerak untuk menyumbangkan pakaian kepadanya.
Saya kira anda tidak termasuk orang yang benar-benar tidak punya uang untuk membeli busana muslimah. Tetapi jika iya, percayalah jika anda benar-benar berniat untuk memakai jilbab maka Allah Subhannahu wa Ta'ala akan memberikan jalan keluar.
Allah Subhannahu wa Ta'ala berfirman, yang artinya:
"Barangsiapa yang bertaqwa kepada Allah, niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan ke luar. Dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya." (QS. ath-Thalaq 2-3)
5)   Cuaca Sangat Panas
Jika Anda beralasan bahwa cuaca sangat panas, kalau memakai jilbab dan busana yang tertutup rasanya gerah, maka anda hendaklah selalu mengingat firman Allah Subhannahu wa Ta'ala  berikut:
"Katakanlah, "Api neraka Jahannam itu lebih sangat panas(nya)" jikalau mereka mengetahui."(QS. 9:81)
Apakah anda menginginkan sesuatu yang lebih panas lagi daripada panasnya dunia ini, dan bagaimana saudari menyejajarkan antara panasnya dunia dengan panasnya neraka? Yang dikatakan oleh Allah Subhannahu wa Ta'ala , artinya,
"Mereka tidak merasakan kesejukan di dalamnya dan tidak (pula mendapat) minuman, selain air yang mendidih dan nanah." (QS. 78:24-25)
Sungguh saya tidak bermaksud menakut-nakuti anda dengan neraka. Neraka tidak untuk ditakuti, dan kita tidak pantas takut dengan neraka. Karena neraka adalah makhluk. Kita hanya patut dan wajib takut hanya pada Allah tidak pada neraka atau binatang yang mengerikan.
Tetapi perlu diingat bahwa surga itu diliputi dengan berbagai kesusahan dan segala hal yang dibenci nafsu, sedangkan neraka dihiasi dengan segala yang disenangi hawa nafsu.

6) Karena belum mendapat hidayah
Ada sebagian muslimah yang mengatakan, "Saya tahu bahwa jilbab itu wajib, namun saya belum mendapatkan hidayah untuk memakainya." Kepada Anda yang beralasan demikian ingatlah bahwa hidayah itu ada sebabnya sebagaimana sakit itu akan sembuh dengan sebab pula. Orang akan kenyang juga dengan sebab, yakni makan. Kalau anda setiap hari meminta kepada Allah agar ditunjukkan ke jalan yang lurus, maka anda harus berusaha meraihnya.Di antaranya, hendaklah anda bergaul dengan wanita yang baik-baik, ini merupakan sarana yang sangat efektif, sehingga hidayah dapat anda raih dan terus-menerus terlimpah kepada anda.

0 komentar:

Posting Komentar