Rabu, 18 Desember 2013

Sebenarnya Berapa Lama Batas Maksimal Orang Bekerja?

Peristiwa meninggalnya Mita Diran yang berprofesi sebagai copywriter di agency, Y&R (Young & Rubicam) Asia karena 30 jam bekerja menggemparkan dunia maya. Berapa lama sebenarnya batas maksimal orang bekerja?



Bekerja sudah menjadi kewajiban setiap individu agar dapat hidup. Namun, dalam bekerja, usahakan untuk tidak terlalu memorsirnya. Setiap karyawan harus tahu bahwa ada batasan maksimal dalam bekerja per minggunya, agar tubuh senantiasa sehat.



"50 jam itu sudah waktu maksimal orang bekerja per minggunya. Tapi. tergantung dari jenis pekerjaannya," kata Staf Divisi Gastroenterologi Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia-RSUPNCM, dr. H Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, MMB, FINASIM, FACP.



Menurut dr. Ari, masing-masing orang memiliki kapasitas tubuh yang berbeda. Ada kalanya seseorang mampu untuk bekerja maksimal di waktu yang seperti itu, tapi ada pula yang memang membutuhkan waktu istirahat karena terlalu lelah dalam bekerja dengan waktu maksimal itu.



Terpenting, setiap karyawan harus mengetahui ada prinsip kerja sehat agar tubuh tidak gampang drop, yaitu 8 jam untuk bekerja keras, 8 jam untuk bekerja ringan, dan 8 jam untuk tidur.



Bila memang tak sanggup, minimal para karyawan harus tidur selama 6 jam sehari. Di mana ada kesempatan untuk beristirahat, pergunakanlah waktu itu sebaik-baiknya.



Selain itu, selama bekerja para karyawan diminta untuk tidak lupa mengonsumsi air putih sebanyak 8 sampai 10 gelas atau 2 liter per harinya. Dengan rutin mengonsumsi air putih, terang dr. Ari, maka akan menghindari orang tersebut dari dehidrasi yang membahayakan untuk tubuh.



Bila karyawan diminta untuk lembur, usahakan untuk memerhatikan ketentuan di atas. Dan ingat, bila sudah lembur di malam hari usahakan tidak mengerjakan sesuatu yang berat di waktu pagi, dan ada baiknya untuk tidur.



"Contohnya saja dokter. Bila dia sudah piket malam, pagi harinya diminta untuk tidur dan tidak mengerjakan praktik seperti operasi.



Karena tubuh mengalami kelalahan, maka tidak akan konsentrasi dalam mengerjakan tugasnya,"
kata dr. Ari menerangkan.



why/L6/AEP

0 komentar:

Posting Komentar