Sabtu, 21 September 2013

Beberapa hal yang perlu dipersiapkan sebelum persalinan

Berikut ini  beberapa Tips untuk membantu Anda mempersiapkan perlengkapan bayi  untuk menyambut kedatangan bayi Anda di rumah. Segalanya akan menjadi lebih mudah jika Anda telah siap jauh sebelum kelahiran bayi Anda.

Belajar dari sumber yang tepat
Banyak buku bacaan yang bermanfaat yang bisa  membantu Anda untuk tetap rileks dengan bersantai membaca buku dan juga sekaligus membuat Anda bertambah pengetahuannya untuk menghadapi persalinan dan tahu apa-apa saja yang Anda akan hadapi dan apa yang akan Anda butuhkan.

Persiapan menyambut kedatangan si kecil rasanya tidak ada habis-habisnya.Di kehamilan pertama, saya yakin sekali sudah menyiapkan semuanya. Sayangnya, saya kurang menyiapkan pasangan saya! Ia sampai hampir lupa memasukkan koper ke dalam mobil, lho. Juga, ia clueless soal benda-benda keperluan saya dan si calon buah hati. Kesalahan seperti inilah yang membuat saya lebih bersiap lagi menghadapi kehamilan kedua.

Memasuki bulan ke-8 kehamilan, mama sebaiknya sudah melakukan persiapan. Terkadang si kecil enggan menunggu sampai tanggal perkiraan kelahiran, bahkan lahir 2-3 minggu lebih cepat. Nah, berikut berbagai hal yang perlu disiapkan agar Anda lebih tenang saat berangkat ke rumah sakit. 

1. Menyiapkan Tempat Persalinan (Pada Bulan ke-6 kehamilan)
Memasuki trimester ketiga, berdiskusilah dengan dokter seputar proses persalinan yang akan Anda pilih, apakah normal atau via operasi caesar. Semua mama ingin melahirkan secara normal tapi umumnya, kondisi kesehatan mama dan janin akan banyak berpengaruh pada hal ini. Juga, tentukan rumah sakit untuk tempat melahirkan si kecil. Perhatikan jarak tempuh yang harus dilalui dan periksa apakah Anda perlu mendaftar dulu sebelum melahirkan. Untuk menetapkan pilihan, tanyakan pada dokter atau pihak rumah sakit, lihatlah fasilitas yang disediakan dan juga tempat menunggu selama proses persalinan, kebijakan rumah sakit tentang IMD (Inisiasi Menyusui Dini), biaya, dll. Yang pasti, tanyakan semua hal yang Anda anggap penting dan cari tahu juga pengalaman orang-orang yang sudah pernah melahirkan di sana.

2. Menyiapkan tas ibu dan bayi (Pada bulan ke–7 kehamilan)
Isi tas mama:
  1. Baju tidur dengan kancing di depan (untuk menyusui) dan baju untuk pulang.
  2. Pakaian dalam, bra menyusui dan breast pad.
  3. Gurita atau korset, dan alat pompa ASI.
  4. Pembalut khusus setelah melahirkan.
  5. Keperluan mandi dan make up seperlunya.
  6. Bahan bacaan atau mp3 player untuk teman pengusir bosan. 
  7. Kartu rumah sakit, ponsel dan daftar nomor telepon penting.

Isi tas bayi:
  1. Popok kain, atau popok sekali pakai ukuran newborn.
  2. Baju, celana, dan topi bayi.
  3. Kaus kaki, sarung tangan, dan selimut.


3. Menyiapkan keperluan bayi (Pada Bulan ke-7 kehamilan)
Untuk memudahkan mama, kelompokkan keperluan si kecil menjadi 4 bagian, yaitu: 
Pakaian bayi:
  • Popok bayi, baik yang terbuat dari kain biasa atau berbentuk cloth diaper.
  • Beberapa variasi blus, seperti blus berlengan pendek, panjang, dan tanpa lengan. Sebaiknya blus si kecil terbuat dari bahan katun, dan cobalah untuk membeli dalam beberapa ukuran
  • Celana bayi, panjang dan pendek.
  • Kaus kaki, sarung tangan, dan topi bayi.
  • Kamar bayi:
  • Boks bayi. Ketika memilih, coba perhatikan keamanan dan pastikan bahan yang digunakan tidak beracun.
  • Keperluan boks, seperti bumper, bantal, seprai, sarung bantal, selimut, dan perlak.
  • Meja ganti (baby tafel). Bisa juga merangkap lemari atau laci untuk menyimpan keperluan bayi. 
  • Lemari atau rak pakaian. Jika meja ganti belum merangkap rak pakaian, sebaiknya letakkan rak atau lemari berdekatan dengan meja ganti.
  • Sofa yang nyaman bagi mama ketika harus menyusui atau menimang-nimang si kecil.
  • Baik untuk dinding maupun perabot, pilihlah cat dengan bahan nontoxic dan lakukan pengecatan jauh-jauh hari agar bau cat sudah hilang ketika bayi Anda lahir. Catatan: Jangan ikut mengecat kamar bayi ya, Ma. Bau cat yang terhirup tidak baik bagi kesehatan Anda.

Keperluan mandi dan kebersihan:
  • Bak mandi bayi dan karet anti-slipnya.
  • Keperluan mandi, seperti sabun dan shampo.
  • Waslap untuk mandi.
  • Bola-bola kapas berair dan tisu basah.
  • Krim ruam popok, baby oil, dan minyak telon.
  • Sisir bayi, gunting kuku, dan termometer.

Keperluan bepergian:
  • Tas bayi.
  • Selimut bertudung.
  • Gendongan bayi.
  • Stroller dan car seat untuk bayi. Perhatikan segi keamanannya dan produk harus sesuai usia bayi.


4. Persiapan Sang Ayah (Pada bulan ke-7 kehamilan)
Catatan khusus: Ayah memiliki peran yang sangat penting dalam membantu mama melewati masa persalinan. Ada berbagai hal yang harus disiapkan pasangan Anda untuk mengurangi ketegangan saat persalinan:
  1. Menyiapkan tas untuk dirinya. Ya, Ayah juga perlu menyiapkan tas, bila Anda (tiba-tiba) menolak untuk ditinggal sendiri di rumah sakit. Siapkan pakaian ganti, alat mandi, bahan bacaan, serta kamera atau handycam untuk mengabadikan momen kelahiran si kecil.
  2. Mengetahui letak tas mama dan bayi disimpan (juga mengetahui isinya!). Jadi, Ayah tidak bingung saat dimintai tolong untuk mengambilkan sesuatu dari dalam tas.
  3. Mencari tahu rute tercepat dan jalan alternatif menuju rumah sakit. Jika perlu, lakukan uji coba terhadap rute ini sebelumnya.
  4. Menyiapkan mental untuk mendampingi saat Anda melahirkan. Namun, jangan paksa calon Ayah untuk masuk ke kamar bersalin ya. Pastikan Ayah benar-benar siap mendukung proses kelahiran si kecil.

5. Persiapan untuk calon kakak (Pada Bulan ke-6 kehamilan)
Catatan khusus: Untuk hal ini, bekerjasamalah dengan pasangan Anda. Bila perlu, minta juga bantuan orang tua Anda. Coba untuk menyiapkan anak pertama Anda sejak awal kehamilan, dengan mengabarkan padanya bahwa ia akan menjadi seorang kakak.  Biasanya, anak merasa cemas kalau kasih sayang orangtuanya akan berkurang saat adiknya lahir nanti. Jadi, beri ia penjelasan bahwa Anda akan selalu menyayanginya. Ikut sertakan juga kakak dalam mempersiapkan keperluan bayi agar ia tidak merasa terabaikan.
Diskusikan juga dengan Ayah tentang siapa yang akan menjaga si kakak selama Anda di rumah sakit. Bila mau, ia boleh menginap di rumah anggota keluarga yang sudah dikenal dan akrab dengannya, seperti kakek nenek. Bisa pula, mereka menginap di rumah Anda untuk menemani si kakak. Yang jelas, pastikan ia merasa nyaman dan tetap mendapat perhatian dari Anda dan pasangan. Di hari libur, Ayah juga dapat membawa si kakak mengunjungi Anda dan adik bayi di rumah sakit, agar ia mulai terbiasa dengan kehadiran adiknya. 

6. Menyiapkan cuti hamil (Pada Bulan ke -6 kehamilan)
Catatan khusus: Sejak masa awal kehamilan, sebaiknya Anda sudah memberitahu pimpinan Anda dan memastikan fasilitas cuti hamil atau asuransi pada bagian HRD. Bila memungkinkan, cuti diambil 3 bulan setelah melahirirkan. Selain menjadi hak mama untuk memulihkan kondisi tubuh, masa cuti ini juga merupakan masa bagi si kecil untuk menjalin kelekatan (bonding) dengan Anda dan mendapat ASI eksklusif. Untuk urusan pekerjaan yang Anda tinggalkan, informasikan dan delegasikan tugas pada kolega Anda. Juga beritahukan pada klien nama rekan Anda yang bisa dihubungi selama Anda mengambil cuti melahirkan.

7. Meminta bantuan orang/saudara (Pada Bulan ke-7 kehamilan)
Catatan khusus: Delegasi, itu kata kuncinya. Delegasikan tugas-tugas rumahtangga pada asisten rumahtangga atau keluarga. Jelaskan apa saja yang harus mereka lakukan dan tinggalkan uang untuk belanja kebutuhan sehari-hari. Jangan lupa, tempelkan daftar nomor telepon penting di dekat pesawat telepon.

8. Persiapkan diri anda untuk proses persalinan (Pada Bulan ke-6 kehamilan)
Catatan khusus: Selain mental, siapkan juga fisik Anda untuk proses persalinan yang cukup melelahkan. Jaga pola makan dengan cara mengonsumsi makanan sehat dan lakukan olah raga sesuai anjuran dokter. Ikuti juga kelas senam atau yoga kehamilan yang bisa membuat Anda lebih rileks serta belajar bernafas dan mengejan yang benar saat melahirkan nanti. Inilah beberapa tanda menjelang melahirkan:
  1. Keluar lendir bercampur darah dari vagina.
  2. Kontraksi yang jaraknya semakin berdekatan.
  3. Pecahnya air ketuban.

Jika tidak yakin dengan tanda-tanda yang muncul, coba hubungi dokter atau rumah sakit. Mereka akan menanyakan tanda-tanda yang Anda alami dan memberitahu apa yang harus dilakukan. Namun, bila air ketuban sudah pecah, jangan ragu lagi Ma. Segera berangkat ke rumah sakit bersalin dan jangan lupa membawa tas perlengkapan mama, bayi, dan Ayah.

9. Persiapkan diri anda saat tanda-tanda kelahiran belum terlihat/belum terasa (Pada Bulan ke-9 kehamilan)
Catatan khusus: Jangan panik. Ini mungkin terjadi bila siklus haid tidak teratur atau berlangsung lama. Coba lakukan pemeriksaan rutin dan konsultasikan dengan dokter mengenai kemungkinan melahirkan via operasi caesar.
Di masa ini, Anda mungkin juga akan merasa 'antiklimaks' dan depresi, apalagi ditambah pertanyaan orang-orang sekitar tentang waktu perkiraan melahirkan. Tetaplah rileks, Ma. Biasanya, dokter menyarankan agar Anda memperbanyak jalan kaki untuk mempercepat proses persalinan.

10. Persiapan untuk masa setelah melahiran (Pada Mulailah mencari info sejak awal kehamilan)
Catatan khusus: Setelah 9 bulan, akhirnya bayi kecil yang dinanti-nantikan lahir dan berada di pelukan Anda. Apa yang harus dilakukan? IMD bisa membantu Anda dalam memulai proses menyusui dan menjalin kelekatan dengan si kecil. ASI yang pertama keluar benar-benar istimewa, karena mengandung zat antobodi yang penting bagi bayi.
Di masa-masa ini, mungkin Anda akan dihantui berbagai rasa cemas dan keletihan fisik yang membuat Anda rentan terkena sindroma baby blues. Jangan segan untuk meminta bantuan pasangan dan anggota keluarga Anda. Pastikan juga Anda makan  teratur dan cukup istirahat. Bila Anda bahagia, bayi Anda pasti akan bahagia.

0 komentar:

Posting Komentar