Siapapun pasti sebal jika harus naik kendaraan umum berdesak-desakan. Tampaknya itu juga disadari oleh seorang desainer industri di Singapura. Ia pun memberi solusi dengan membuat rompi anti desak-desakan.
Siew Ming Cheng membuat rompi anti desak-desakan itu bernama Spike Away. Sesuai namanya, rompi itu memang memiliki tonjolan duri tajam dengan maksud agar orang-orang tidak menempel pada tubuh. Bentuk desainnya simpel yaitu hanya melapisi di lengan bagian luar, dada dan punggung.
Desain unik itu ditunjukkan dalam workshop bersama desainer furnitur asal Jerman yang terkenal, Werner Aisslinger, di Universitas Nasional Singapura. Dalam pelatihan itu memang menantang desainer menghasilkan desain yang dapat menyelesaikan masalah umum namun hanya menggunakan obyek sehari-hari.
Desain yang disyaratkan dalam kelas itu tidak harus yang indah, asalkan mengatasi masalah sehari-hari sudah cukup. Salah satunya masalah di kota-kota besar yaitu berdesak-desakan saat menggunakan kereta.
Siew mengaku hanya memakai perlengkapan berkebun biasa. Ia menggunakan lembaran plastik yang sering dipasang untuk menjaga tanaman di taman agar tak disentuh pengunjung. Kemudian Siew menyatukannya dengan simpul sederhana dan jadilah rompi yang membuat siapapun ogah berdekatan dengan pemakainya. (wk/mr)
Siew Ming Cheng membuat rompi anti desak-desakan itu bernama Spike Away. Sesuai namanya, rompi itu memang memiliki tonjolan duri tajam dengan maksud agar orang-orang tidak menempel pada tubuh. Bentuk desainnya simpel yaitu hanya melapisi di lengan bagian luar, dada dan punggung.
Desain unik itu ditunjukkan dalam workshop bersama desainer furnitur asal Jerman yang terkenal, Werner Aisslinger, di Universitas Nasional Singapura. Dalam pelatihan itu memang menantang desainer menghasilkan desain yang dapat menyelesaikan masalah umum namun hanya menggunakan obyek sehari-hari.
Desain yang disyaratkan dalam kelas itu tidak harus yang indah, asalkan mengatasi masalah sehari-hari sudah cukup. Salah satunya masalah di kota-kota besar yaitu berdesak-desakan saat menggunakan kereta.
Siew mengaku hanya memakai perlengkapan berkebun biasa. Ia menggunakan lembaran plastik yang sering dipasang untuk menjaga tanaman di taman agar tak disentuh pengunjung. Kemudian Siew menyatukannya dengan simpul sederhana dan jadilah rompi yang membuat siapapun ogah berdekatan dengan pemakainya. (wk/mr)
0 komentar:
Posting Komentar