Usianya baru 14 tahun, namun gadis ini begitu dielu-elukan bak pahlawan di daerahnya di India. Hal itu karena ia mampu mengusir kawanan gajah yang masuk perkampungan. Lebih istimewanya lagi, gadis itu mengaku mengusir gajah dengan cara mengajaknya berbicara.
Nirmala Tappo menjadi pahlawan saat sekumpulan gajah liar memasuki kota industri Rourkela di negara bagian timur Odisha. Saat itu petugas hutan kesulitan menggiring kawanan gajah itu kembali masuk hutan. Kemudian ia teringat ada seorang gadis yang tinggal di Jharkhand bisa berbicara dengan gajah sehingga memintanya untuk membantu.
Ditemani ayah dan beberapa pemuda desa, Nirmala akhirnya datang membantu menggiring kawanan gajah itu kembali ke hutan. Ia joke menemani kawanan gajah itu berjalan berkilo-kilo masuk ke dalam hutan hingga kakinya lecet. “Infeksi sudah hilang dan kini luka-lukaku hampir kering,” ucapnya saat berada di rumah sakit untuk perawatan lukanya.
Nirmala sendiri mengaku kemampuannya berbicara dengan gajah diperolehnya setelah sang ibu tewas akibat gajah liar. “Sejak itu aku belajar caranya untuk mengusir mereka (gajah),” lanjut gadis beragama Katolik ini.
“Kami mengelilingi kawanan gajah dan aku berada di dekat hewan-hewan itu, bicara dengan mereka,” tutur Nirmala. “Pertama, aku berdoa kemudian bicara dengan para gajah. Mereka mengerti apa yang kusampaikan. Aku berkata pada mereka, ‘Ini bukan rumahmu, kalian harus kembali’.”
Meski mengaku bisa berbicara bahasa yang dipahami gajah dengan dialek lokal Mundaari, namun aktivis alam tidak percaya dengan kemampuan Nirmala ini. Rabi Pradhan mengatakan belum ada bukti ilmiah bahwa gajah memahami bahasa manusia.
Nirmala Tappo menjadi pahlawan saat sekumpulan gajah liar memasuki kota industri Rourkela di negara bagian timur Odisha. Saat itu petugas hutan kesulitan menggiring kawanan gajah itu kembali masuk hutan. Kemudian ia teringat ada seorang gadis yang tinggal di Jharkhand bisa berbicara dengan gajah sehingga memintanya untuk membantu.
Ditemani ayah dan beberapa pemuda desa, Nirmala akhirnya datang membantu menggiring kawanan gajah itu kembali ke hutan. Ia joke menemani kawanan gajah itu berjalan berkilo-kilo masuk ke dalam hutan hingga kakinya lecet. “Infeksi sudah hilang dan kini luka-lukaku hampir kering,” ucapnya saat berada di rumah sakit untuk perawatan lukanya.
Nirmala sendiri mengaku kemampuannya berbicara dengan gajah diperolehnya setelah sang ibu tewas akibat gajah liar. “Sejak itu aku belajar caranya untuk mengusir mereka (gajah),” lanjut gadis beragama Katolik ini.
“Kami mengelilingi kawanan gajah dan aku berada di dekat hewan-hewan itu, bicara dengan mereka,” tutur Nirmala. “Pertama, aku berdoa kemudian bicara dengan para gajah. Mereka mengerti apa yang kusampaikan. Aku berkata pada mereka, ‘Ini bukan rumahmu, kalian harus kembali’.”
Meski mengaku bisa berbicara bahasa yang dipahami gajah dengan dialek lokal Mundaari, namun aktivis alam tidak percaya dengan kemampuan Nirmala ini. Rabi Pradhan mengatakan belum ada bukti ilmiah bahwa gajah memahami bahasa manusia.
0 komentar:
Posting Komentar