Para ilmuwan dari Pennsylvania State University berpendapat dalam sebuah studi barunya bahwa molekul hidrogen mungkin menjadi salah satu gas yang bertanggung jawab atas hilangnya air dari permukaan planet Mars.
Molekul hidrogen ini diprediksi memicu efek rumah kaca di Planet Mars. Efek rumah kaca ini sama dengan yang terjadi di Bumi yang mana dapat menghangatkan planet ini selama jangka waktu yang lama sehingga menyebabkan hilangnya zat cair dari permukaannya.
Salah satu bukti yang mendukung hipotesis ini adalah bentuk landscape daratan Mars bernama Nanedi Valles, sebuah lembah besar di Mars yang mana terlihat berbentuk mirip seperti Grand Canyon di Bumi. Beberapa peneliti mempercayai jika formasi daratan di kawasan Nanedi Valles diciptakan melalui proses erosi air.
Dalam sebuah makalah yang diterbitkan dalam edisi terbaru jurnal Nature Geoscience, seperti dilansir Softpedia (26/11), tim ini berpendapat bahwa permukaan Mars pernah dialiri air ketika molekul hidrogen, karbon dioksida, dan uap air bekerja sama untuk membuat Mars ramah bagi zat cair tersebut yang kemungkinan terjadi sekitar 3,8 miliar tahun yang lalu.
"Ini menarik karena kami dapat menguak bagaimana awal Mars bisa hangat dan cukup basah untuk membentuk lembah kuno setelah sebelumnya ilmuwan menggaruk-garuk kepala mereka selama 30 tahun terakhir. Saya pikir kami mungkin telah memiliki solusi yang kredibel untuk misteri besar ini," kata Ramses M. Ramirez, salah satu tim ilmuwan dari Pennsylvania State University
Molekul hidrogen ini diprediksi memicu efek rumah kaca di Planet Mars. Efek rumah kaca ini sama dengan yang terjadi di Bumi yang mana dapat menghangatkan planet ini selama jangka waktu yang lama sehingga menyebabkan hilangnya zat cair dari permukaannya.
Salah satu bukti yang mendukung hipotesis ini adalah bentuk landscape daratan Mars bernama Nanedi Valles, sebuah lembah besar di Mars yang mana terlihat berbentuk mirip seperti Grand Canyon di Bumi. Beberapa peneliti mempercayai jika formasi daratan di kawasan Nanedi Valles diciptakan melalui proses erosi air.
Dalam sebuah makalah yang diterbitkan dalam edisi terbaru jurnal Nature Geoscience, seperti dilansir Softpedia (26/11), tim ini berpendapat bahwa permukaan Mars pernah dialiri air ketika molekul hidrogen, karbon dioksida, dan uap air bekerja sama untuk membuat Mars ramah bagi zat cair tersebut yang kemungkinan terjadi sekitar 3,8 miliar tahun yang lalu.
"Ini menarik karena kami dapat menguak bagaimana awal Mars bisa hangat dan cukup basah untuk membentuk lembah kuno setelah sebelumnya ilmuwan menggaruk-garuk kepala mereka selama 30 tahun terakhir. Saya pikir kami mungkin telah memiliki solusi yang kredibel untuk misteri besar ini," kata Ramses M. Ramirez, salah satu tim ilmuwan dari Pennsylvania State University
0 komentar:
Posting Komentar