Minggu, 24 November 2013

Apa yang Terjadi Bila Matahari Mati?

Jika Anda menyimpan secangkir kopi panas di kulkas, maka kopi tidak akan langsung menjadi dingin.

Sama juga dengan planet Bumi. Jika Matahari kita tiba-tiba 'mati', maka Bumi tidak akan langsung dingin, tapi melalui proses beberapa juta tahun.

Hanya, dalam proses ini suhu Bumi akan turun drastis sampai nol derajat Fahrenheit (sekitar minus 18 derajat Celcius) dalam satu minggu. Sebuah skenario yang mengerikan jika ini terjadi.

Dalam setahun, suhu di Bumi akan turun sampai minus 100 F. Permukaan laut akan membeku. Tapi, es di permukaan akan menahan air samudra di bawah, sehingga samudra baru akan beku dalam ribuan tahun.

Sejuta tahun setelah Matahari mati, maka suhu akan mencapai minus 400 F. Temperatur ini sama dengan panas yang dikeluarkan Bumi ke luar angkasa.

Profesor ilmu planet di California Institute of Technology David Stenson menjelaskan, beberapa mikroorganisme di Bumi akan bertahan hidup,seperti dikutip dari tribunnews.
Namun, sebagian besar kehidupan akan mati dalam beberapa minggu. Pohon-pohon besar masih bisa hidup selama beberapa tahun, karena metabolisme yang lambat.

Dengan menurunnya suhu Bumi secara drastis, proses fotosintesis akan berhenti sama sekali, dan tanaman lain akan mati, sebab Matahari sudah tidak ada.

Sebagian besar binatang akan musnah. Manusia bisa hidup di bawah tanah dengan bantuan nuklir sebagai pemanas atau tenaga gas bumi.

Selama ratusan tahun, manusia bisa hidup di bawah tanah dengan teknologi. Andai Matahari mati, maka gravitasinya hilang dan planet Bumi akan luntang-lantung di luar angkasa.

Ini hanya skenario. Sebab, ada teori lain yang mengatakan Matahari akan membesar luar biasa sehingga planet Bumi tertelan. Salah satu solusi bagi manusia adalah mencari planet lain yang bisa ditinggali, demi kelangsungan hidup manusia

0 komentar:

Posting Komentar