Ketika Anda terbangun dari mimpi buruk yang menganggu, mungkin Anda mengira hal tersebut normal dialami siapa pun.
Kata orang tua, mimpi buruk menandakan Anda lupa berdoa sebelum tidur. Benarkah?
Tak mungkin Anda terus berpikir hal tersebut wajar jika hampir setiap malam mengalaminya. Mimpi buruk ternyata juga bisa disebabkan oleh berbagai faktor dan gangguan yang mendasarinya.
Beberapa orang mengalami mimpi buruk setelah menyantap cemilan di larut malam karena makanan dapat meningkatkan metabolisme dan sinyal otak untuk lebih aktif. Obat-obatan tertentu, seperti antidepresan dan narkotika, pun sering dikaitkan dengan mimpi buruk.
Selain itu, obat-obatan khusus hipertensi yang banyak digunakan membantu mempelebar pembuluh darah juga diyakini dapat mengubah keseimbangan bahan kimia tertentu di otak, yang kemudian memicu mimpi buruk.
"Pil tekanan darah, seperti beta-locker, sudah terkenal menyebabkan mimpi jahat," jelas Profesor Jim Horne, ahli tidur dari Loughborough University, dikutip dari Dailymail (16/10).
Mimpi buruk juga bisa dikaitkan dengan masalah jantung. Menurut Netherlands Journal of Medicine, penderita irama jantung tidak teratur memiliki risiko tiga kali lipat mengalami mimpi buruk, sementara nyeri dada berisiko tujuh kali lipat.
Hal ini bisa terjadi karena orang dengan masalah jantung lebih mungkin menderita masalah pernapasan, yang menurunkan kadar oksigen dalam otak.
0 komentar:
Posting Komentar