Penelitian bidang teknologi otomotif selalu mencari cara agar mobil lebih efektif, ramah lingkungan, dan lebih baik. Tak hanya dari sisi konsumsi energi, suku cadang, roda, hingga kolaborasi dengan gadget lain.
Junmin Wang, asisten profesor Mechanical Engineering dan juga Director of the Vehicle Systems and Control Laboratory at Ohio State, memadukan teknologi bidang lain dengan otomotif. Dia berhasil menemukan mobil masa depan: tanpa mesin dan tanpa transmisi gigi. Setiap pelek memiliki baterai sebagai motor sendiri, sehingga tak perlu mesin. Hanya ada tiga komponen kemudi, setir, pedal gas, dan rem.
Mobil ini juga memiliki cip komputer yang mengatur algoritma rumit untuk menyinkronkan kerja roda dan memastikan mobil berjalan lancar. Cip ini menerima sinyal dari sopir, melalui setir dan pedal. Lalu menghitung kecepatan yang diinginkan, atau gerak kendaraan, didasarkan pada model matematika.
Cip ini juga bertugas menganalisis data mobil hingga 100 kali tiap detik. Cip ini bisa memberi tahu setiap roda untuk mengerahkan tenaga sesuai kebutuhan. "Cip bisa mengatur, mana roda yang harus direm, mana yang harus dipacu," kata Wang, Senin, 18 November 2013. "Mobil ini yang berjalan pada hitungan matematis, sehingga lebih baik daripada mobil konvensional." Dengan ketiadaan mesin, maka bobot mobil ini bisa lebih ringan. Setengah dari bobot mobil umumnya sekitar 800 kilogram.
Ini bukan mobil pertama yang menggunakan motor independen di setiap roda. Lima tahun lalu, produsen ban Michelin mengembangkan sistem yang disebut active wheel, yang berhasil menghilangkan mesin dan knalpot. Sistem Wang menjanjikan kendaraan yang lebih efisien.
( daily mail )
0 komentar:
Posting Komentar