Kamis, 26 September 2013

Cara mendidik anak sejak dini agar cerdas, pintar dan sholeh

Tahap Balita tumbuh mulai dari 12 bulan. Semuanya bagi mereka adalah sesuatu yang baru dan membuat mereka penasaran. Pengajaran yang benar dan tepat memungkinkan mereka untuk belajar lebih cepat dan lebih mudah. Jika Anda tidak mendidik balita Anda dengan baik ketika mereka masih muda, akan sulit jika anda ingin memperbaikinya nanti. Jadi mengapa tidak mulai mendidik mereka dari sekarang?Tidak pernah terlalu dini untuk memulai pendidikan. Ingat, balita adalah anak kecil, nyaris tidak mengerti Anda. Jadi, Anda harus bersabar. 

Anak adalah anugerah titipan tuhan yang diberikan kepada kita selaku orang tua, diibaratkan sebuah kertas polos putih bersih tanpa noda akan diisi tinta warna apa kertas itu ? tinta hitam, tinta biru ,tinta merah atau tinta emas terserah kita yang akan menggunakannya, begitu pula dengan anak tergantung cara orangtua mendidik anaknya. 

Mendidik anak saat usia dini sangat penting  untuk masa depan anak dalam membangun pribadi dengan budi pekerti yang luhur, cerdas, pintar dan memiliki akhlak yang soleh / solehah.
Anak sebagai generasi penerus silsilah keturunan keluarga yang menjadi pewaris seluruh harta kekayaan dari kedua orangtuanya. cara mendidik anak saat usia dini atau balita yang salah akan  menjerumuskan kedua orang tuanya baik di dunia maupun diakhirat.

Bagaimana cara mendidik anak secara islami  saat usia dini atau balita agar cerdas, pintar dan soleh.
Berikut  ini tips cara mendidik anak saat usia dini atau balita ;

Utamakan pendidikan agama yang kuat - Agama adalah pondasi dalam membentuk akhlak yang soleh, perilaku dan tabiat yang mencerminkan sosok pribadi yang baik. mendidik anak dengan pendidikan agama merupakan langkah awal untuk menjadikan anak yang soleh / solehah 

Pahami sifat dan karakter anak - Orangtua yang baik berusaha memahami karakter anaknya. Ada anak yang sejak awal menunjukan karakter pemalu, periang. Introvert, extrovert atau penuh percaya diri. Sebaiknya perlakukan mereka sesuai dengan karakternya, dan jangan memaksakan anak untuk menjalani karakter lain. Atau memaksanya melakukan sesuatu yang dia belum merasa siap.

Hargai perilaku anak - Menghargai setiap perilaku baik anak sebanyak-banyaknya dan usahakan untk menghukumnya sesedikit mungkin. Jika anak melakukan kesalahan, jangan langsung dimarahi. Tapi gali alasan dia melakukannya, serta ajak dia berpikir apakah itu baik atau tidak. Bersikaplah tenang, karena pada dasarnya setiap perilaku anak adalah proses menemukan jatidiri atau identitas dirinya. Dengan cara ini, anak mengerti dan anda bebas stress. Anak usia satu sampai dua tahun adalah usia yang segala perilakunya msaih bersifat eksplorasi. Maka berikanlah kesempatan itu, karena ini sangat bermanfaat untuk perkembangan otaknya.

Ajak anak berbicara dalam diskusi - Ingin anak yang pemberani dan punya sifat memimpin ? libatkan dalam diskusi keluarga, dengarkan dan hargai pendapatnya. Lakukan itu sejak dia kecil, agar ingatan itu tertancap di memorinya. Diskusikan banyak hal dengannya mulai dari memilih makanan, baju, berwisata ke mana, sampai sekolahnya sendiri. Hal ini penting untuk membentuk rasa percaya dirinya. Dengan kebiasaan ini, anak juga akan terbiasa dengan penyelesaian masalah secara demokratis.

Manfaatkan momen bersama anak - Jika anda adalah orangtua bekerja, maka pintar-pintarlah mempergunakan kesempatan terbatas untuk berkomunikasi dengan anak anda seefektif mungkin. Sambil bercanda, usahakan mendapatkan pembicaaan yang ‘berisi’. Misalnya, ajaklah anak mengobrol dengan santai tentang berbagai hal ketika anda mengantar dia ke sekolah. Gunakan juga kesempatan untuk menanamkan nilai-nilai positif ketika anda menemani dia menonton televise. Mengajak diskusi selalu bisa diawali dengan pertanyaan-pertanyaan yang unik danmungkin bikin dia geli. Missal.”

Sediakan waktu bersama anak - Meluangkan waktu khusus untuk berdua dengan anak merupakan hal yang penting untuk menumbuhkan ikatan batin antara anda dan anak. Manfaatkan kesempatan berdua untuk memahami dan mendekatkan diri dengan anak. Anda bisa memanfaatkan waktu tersebut mulai dari saat membangunkan atau mengantarkannya tidur, bermain bersama, menonton televisi bersama, pergi bersama ke tempat-tempat menarik, dan banyak lagi.

Ajarkan anak untuk bersikap disiplin - Jika anak sedari kecil dibiasakan untuk disiplin, maka dia akan menjadi pribadi yang teratur setelah dewasa. Terapkan mulai dari hal-hal yang kecil. gosok gigi, cuci kaki, merapikan tempat tidur setelah bangun pagi, sangat baik untuk membiasakan hidup mereka lebih teratur setelah dewasa. Terapkan disiplin secara konsisten. Jika anak melalaikannya, tidak ada salahnya anda memberikan sangsi.

Berilah contoh tauladan yang baik - Anak adalah peniru ulung, maka berhati-hatilah dalam bertingkah laku dan menjalankan kebiasaan. Anak usia emas (0-5 Tahun) memiliki daya ingat yang sangat kuat, jadi apapun yang anda lakukan bisa menjadi modalnya dalam berprilaku di saat dewasa. Dia belajar berprilaku melalui pengamatannya pada perilaku orang tuanya. Maka berperilakulah yang baik dan hindarkan kata-kata kotor, karena apa yang kita ucapkan dan kita lakukan merupakan modal bagi anak kita dalam berperilaku dan berucap.

Komunikasi yang baik terhadap anak - Komunikasikan dengan jelas dan lembut. Ketika anda memberikan perintah kepada anak. Berikan perintah yang spesifik dengan kalimat yang jelas untuk menghindari kebingungannya.

Sabar dan tahan amarah juga emosi kepada anak - Perilaku anak kadang membuat orangtua kesal dan jengkel. Sebagai orang tua harus bersikap sabar dihadapan anak,  jangan sampai  anak menjadi objek omelan, luapan emosi atau bahkan sampai membuat kita tak menghiraukan dan memperhatikannya.

Jika anak sudah merasa dipercaya mengemban tanggung jawab dan orang tua terus mengawasinya, dia tidak akan berani melanggar. Apalagi orang tua bukan sekedar cerita mitos, tapi memberikan fakta.

Orang tua seharusnya bisa bersabar, bukan sekedar mencari jalan pintas termudah. Itulah arti menjadi orang tua. Melahirkan butuh perjuangan, tapi membimbing anak membutuhkan waktu seumur hidup. Jadi bimbinglah dengan kesabaran, dan tentu saja antar dia dengan doa.

Masih balita, ada baiknya orang tua berlatih bersabar.
Anak balita masih belum bisa menggunakan akalnya untuk berfikir dan memahami perkataan / peringatan orang dewasa. Hati-hatilah dalam berucap, rendahkan intonasi saat kita berbicara padanya. Jangan sampai anak Anda nanti memiliki sifat mudah marah dan suka berbicara dengan suara keras, karena ia terbiasa melihat ortunya marah-marah dengan gaya bicara yang keras.

Saat anak (balita) terus-terusan mengulangi kesalahan yang sama, ada baiknya jangan langsung menghardik / membentaknya pada saat itu juga. Akan tetapi, berilah penjelasan padanya dengan adab yang baik. Dan berceritalah pada saat suasana hatinya riang atau lagi santai bersama Anda. Berilah banyak perhatian / pujian selayaknya, jika ia bersikap baik.
Jangan sampai kebalikannya ya.. karena ada sebagian ortu yang hanya fokus memberi perhatian pada anak saat anaknya melakukan kesalahan. Dan jika anaknya bisa main sendiri dan melakukan perbuatan baik dengan sendirinya, malah nggak dipuji dan disayang. Hindari kekerasan fisik pada anak-anak, terutama anak balita.

Terimakasih telah mengunjungi Blog Regina Putri, semoga informasi Cara mendidik anak sejak dini agar cerdas, pintar dan sholeh dapat berguna dan bermanfaat bagi anda.Share informasi ini agar teman atau kerabat kita mempunyai pengetahuan baru.

0 komentar:

Posting Komentar