Ii Saidah lulusan dari STHG ( Sekolah Tinggi Hukum Galunggung )jurusan Sarjana Hukum yang terlahir dari keluarga religius, sejak kelas 3 SD orang tua saya sudah membiasakan saya mengenakan hijab jika pergi sekolah walaupun pakaian yang saya kenakan pendek, pada masa itu berhijab merupakan paksaan orang tua yang mendidik agama dengan keras.
Sedangkan mulai berhijab dalam kesehariaan ketika duduk di bangku MTs walaupun demikian, hati tidak pernah nyaman dan merasa belum mantap dengan kebiasaan ini,alih-alih saat orang tua lengah sering curi waktu buka hijab, hingga di usia 23 tahun baru saya merasa kebiasan berhijab menjadi sebuah kenyamanan yang merupakan panggilan Illahi.
Saat itu gadis yang berprofesi sebagai jurnalis ini sudah mulai berfikir,mengerti dan memahami akan kewajiban berhijab, hijab bukan hanya sekedar berkerudung namun lebih dari itu, Hijab berfungsi menutup anggota tubuh (aurat) kecuali bagian-bagian yang lazim tampak, bertujuan untuk menjaga tubuh wanita dari subordinasi.
Sedangkan mulai berhijab dalam kesehariaan ketika duduk di bangku MTs walaupun demikian, hati tidak pernah nyaman dan merasa belum mantap dengan kebiasaan ini,alih-alih saat orang tua lengah sering curi waktu buka hijab, hingga di usia 23 tahun baru saya merasa kebiasan berhijab menjadi sebuah kenyamanan yang merupakan panggilan Illahi.
Saat itu gadis yang berprofesi sebagai jurnalis ini sudah mulai berfikir,mengerti dan memahami akan kewajiban berhijab, hijab bukan hanya sekedar berkerudung namun lebih dari itu, Hijab berfungsi menutup anggota tubuh (aurat) kecuali bagian-bagian yang lazim tampak, bertujuan untuk menjaga tubuh wanita dari subordinasi.
Berhijab merupakan perisai yang mendorong saya selalu berusaha untuk menjadi muslimah kaffah secara hati dan kepribadian,sejalan dengan itu kan tidak ada salahnya untuk tampil lain daripada sebelumnya dengan mengikuti arus mode fashion atau temporary desire asal memenuhi syarat syar’i dan etika. Tidak ada lagi keraguan mengenakan hijab.
0 komentar:
Posting Komentar