Jacqui Beck tak menyangka ketika berobat ke dokter dengan keluhan di bagian punggung. Saat itu ia sambil lalu bercerita belum juga menstruasi dan malah mendapat fakta mengejutkan. Beck baru tahu bahwa dirinya tidak memiliki organ reproduksi.dilansir dari wowkeren.com
Di usia 17 tahun, Beck didiagnosis menderita Mayer-Rokitansky-Kuster-Hauser (MRKH) yaitu sindrom langka yang berakibat pada sistem reproduksinya. Sindrom itu meneybakan dia tidak punya rahim, serviks (mulut rahim) sekaligus bukaan vagina. "Pada dasarnya dokter menjelaskan bahwa aku tidak memiliki rahim atau vagina," ucapnya pada Daily Mail.
"Aku tidak pernah merasa berbeda dengan gadis lain jadi kabar itu sangat mengejutkan. Aku tak bisa mempercayai apa yang kudengar," lanjutnya. "Awalnya aku yakin dokter salah mengira. Namun saat ia menjelaskan, itu mengapa aku tak kunjung datang bulan, yang ia sampaikan jadi masuk akal."
Sindrom MRKH itu memang tidak membuat penampilan jadi berbeda dan baru diketahui sampai suatu saat berhubungan seks atau tak kunjung menstruasi. Beck kemudian diberitahu bahwa ia tidak bisa hamil dan harus menjalani sejumlah operasi agar bisa berhubungan seksual dengan pasangannya kelak. Akhirnya dengan dukungan sang ibu, Beck menjalani perawatan di RS Queen Charlotte and Chelsea yang punya spesialisasi menangani kondisinya ini.
Namun Beck kini ogah meratapi nasibnya dan mencoba mengambil sisi positif dari kondisinya ini. Ibunya kerap bercanda ia tak perlu merasakan kram perut menstruasi atau sakit saat melahirkan. Gadis asal Inggris ini juga masih tetap percaya diri akan memiliki pasangan hidup nantinya.
"Jika pria itu merasa kondisiku sebagai masalah, itu berarti dia bukan pria baik yang ingin aku kencani. Ini akan menjadi ujian bagi karakter sejati seseorang," ujar Beck. "Aku akan jujur tentang kondisiku pada pria yang aku temui. Aku tak ingin mereka merasa tertipu."
Melalui Facebook, Beck juga menceritakan kondisinya tampa organ seksual ini ke publik dengan harapan menyemangati orang bernasib sama. "Awalnya aku hanya mengungkapkannya ke 5 sahabat terdekat. Tapi, kemudian aku menyadari, itu bukan sesuatu yang memalukan," imbuh gadis berusia 19 tahun ini. (wk/mr)
Di usia 17 tahun, Beck didiagnosis menderita Mayer-Rokitansky-Kuster-Hauser (MRKH) yaitu sindrom langka yang berakibat pada sistem reproduksinya. Sindrom itu meneybakan dia tidak punya rahim, serviks (mulut rahim) sekaligus bukaan vagina. "Pada dasarnya dokter menjelaskan bahwa aku tidak memiliki rahim atau vagina," ucapnya pada Daily Mail.
"Aku tidak pernah merasa berbeda dengan gadis lain jadi kabar itu sangat mengejutkan. Aku tak bisa mempercayai apa yang kudengar," lanjutnya. "Awalnya aku yakin dokter salah mengira. Namun saat ia menjelaskan, itu mengapa aku tak kunjung datang bulan, yang ia sampaikan jadi masuk akal."
Sindrom MRKH itu memang tidak membuat penampilan jadi berbeda dan baru diketahui sampai suatu saat berhubungan seks atau tak kunjung menstruasi. Beck kemudian diberitahu bahwa ia tidak bisa hamil dan harus menjalani sejumlah operasi agar bisa berhubungan seksual dengan pasangannya kelak. Akhirnya dengan dukungan sang ibu, Beck menjalani perawatan di RS Queen Charlotte and Chelsea yang punya spesialisasi menangani kondisinya ini.
Namun Beck kini ogah meratapi nasibnya dan mencoba mengambil sisi positif dari kondisinya ini. Ibunya kerap bercanda ia tak perlu merasakan kram perut menstruasi atau sakit saat melahirkan. Gadis asal Inggris ini juga masih tetap percaya diri akan memiliki pasangan hidup nantinya.
"Jika pria itu merasa kondisiku sebagai masalah, itu berarti dia bukan pria baik yang ingin aku kencani. Ini akan menjadi ujian bagi karakter sejati seseorang," ujar Beck. "Aku akan jujur tentang kondisiku pada pria yang aku temui. Aku tak ingin mereka merasa tertipu."
Melalui Facebook, Beck juga menceritakan kondisinya tampa organ seksual ini ke publik dengan harapan menyemangati orang bernasib sama. "Awalnya aku hanya mengungkapkannya ke 5 sahabat terdekat. Tapi, kemudian aku menyadari, itu bukan sesuatu yang memalukan," imbuh gadis berusia 19 tahun ini. (wk/mr)
0 komentar:
Posting Komentar