Sabtu, 09 November 2013

Hewan Yang Dianggap Keramat dari berbagai Negara


Mitos dan legenda gajah putih dimulai di Asia Tenggara. Dalam cerita Budha, gajah putih dihubungkan dengan pengetahuan.
Pada malam Budha dilahirkan, ibunya memimpikan seekor gajah putih datang menghadiahkannya sebuah bunga teratai, lambang kemurnian dan pengetahuan.
Sepanjang beberapa ratus tahun berikutnya, di dua negara, yaitu Burma dan Thailand (Siam), gajah putih dianggap sebagai hewan penting. Gajah putih merupakan kunci sukses untuk kemiliteran, baik peperangan massa ataupun duel gajah. Gajah putih juga merupakan kunci untuk pertunjukan arak-arakan kebesaran.

Bagi raja Burma dan Siam, memiliki hewan keramat ini adalah hal yang sangat penting. Seorang raja yang memiliki banyak gajah putih yang bagus akan berhasil.
Kerajaannya akan makmur dan pemerintahannya akan berlangsung lama. Jika gajah putihnya mati, akan membawa musibah untuk raja dan pemerintahannya. Bahkan Budha Tiga Dunia memasukkan gajah putih dalam tujuh hal penting yang harus dimiliki seorang raja yang hebat.
Pada abad ke-19, gajah putih diresmikan sebagai salah satu keajaiban dunia dari Siam.



HARIMAU



Bagi masyarakat adat Melayu dan Talang Mamak, harimau (biasa juga disebut Rimau) dianggap sebagai Dewa atau Datuk.
Menurut mitos, hewan ini berasal dari seorang anak manusia yang dikutuk ayahnya karena bandel, sehingga diusir ke hutan. Dalam belantara itu ia kemudian menjadi penguasa atau disebut juga raja hutan.

Setelah menjadi raja hutan, ada perjanjian dengan manusia bahwa jika menyebut Datuk berarti saudara dan ia tidak menampakkan diri. Namun, jika menyebut Harimau berarti musuh.
Hingga kini, jika bertemu Harimau dalam hutan,mereka memanggilnya Datuk.

Begitu kuatnya pengaruh Datuk, muncul keyakinan pada Orang Melayu dan Talang Mamak bahwa jika berperilaku melanggar adat dan merusak hutan, Sang Datuk akan marah dan memperlihatkan fisiknya.

Lain dengan daerah sepanjang Sungai Cinaku, di utara Taman Nasional Bukit Tigapuluh (TNBT). Di sini, dikenal Harimau jadi-jadian: disebut Cinaku, yakni Harimau yang menjelma menjadi manusia. Bentuk fisiknya persis seperti manusia, tapi tidak punya belahan pada bibir atas. Makhluk ini biasanya dipelihara dukun untuk menjaga desa, mengobati penyakit, dan menghukum (bisa sampai membunuh) jika ada anggota masyarakat berperilaku melanggar adat.
Tahun 1998, empat orang migran mati diterkam harimau karena mengambil kayu di Bukit Fatimah, hutan pusaka tempat berdiamnya dewa Rimau.

Berdasarkan mitos dan kepercayaan itu, Orang Melayu dan Talang Mamak tidak mau membunuh harimau, kecuali jika terpaksa. Misalnya, jika sang datuk sudah membunuh manusia.
Betapapun, dalam kepercayaan masyarakat tradisional, dewa harimau berfungsi menjaga kerukunan masyarakat dan keseimbangan makhluk di bumi, manusia, hewan, dan alam.
Keseimbangan alam, karena itu, perlu dijaga dan Harimau punya hak hidup di alam yang dihuni manusia.


KERBAU


Kerbau adalah hewan yang dianggap suci bagi suku Toraja. Kerbau biasa di gunakan dalam upacara adat suku Toraja yaitu upacara Rambu Solo (upacara pemakaman leluhur yang telah meninggal beberapa tahun sebelumnya).


BURUNG QUETZAL



Burung berbulu indah bernama Quetzal ini dianggap suci oleh suku Maya dan Guatemala.
Burung yang banyak hidup di daerah hutan hujan tropis ini dipercaya memiliki hubungan langsung dengan para dewa, seperti yang terlihat dalam reliefrelief di kuil atau candi suci suku Maya.
Bahkan, setiap sub dari suku Maya punya sebutan yang berbeda untuk burungini. Tapi, setiap nama punya arti yang sama, yaitu melambangkan sifat yang selalu bisa bersatu dengan alam (nature).

Meski untuk memilikinya mereka mesti menukarkan sejumlah emas, tapi sudah ribuan tahun lamanya, secara turun temurun masyarakat Guatemala dan Suku Maya, memuja dan memelihara burung ini. Dengan memelihara burung Quetzal, suku Maya percaya para Dewa juga akan senantiasa melindungi kehidupan mereka.



BISON



Bagi orang Indian, binatang satu ini punya banyak arti. Bukan cuma simbol kekuatan untuk kehidupan sehari-hari, tapi juga merupakan tulang kaki suci ysng dihuni oleh roh penolong dan kebaikan yang digunakan untuk mengisap ramuan tradisional yang disebut Ramuan Bison (Buffalo Medicine). Asap yang dihasilkan oleh pipa ini juga dipercaya sebagai asap suci pembawa kebaikan dan kekuatan untuk kehidupan.
Pipa tulang bison ini juga dipakai sebagai cendera mata tanda penghargaan, pesan perdamaian, atau kesepakatan kerja sama dengan suku atau bangsa lain yang bersahabat
dengan mereka.

Karena begitu keramatnya, Bison dipakai sebagai nama anggota suku mereka. Seorang anak yang namanya terdapat kata Yansi (Buffalo, dalam bahasa Inggris), diharap bakal tumbuh menjadi anak yang kuat, cepat mencapai kedewasaan berpikir, dan selalu dilindungi roh supranatural dari Bison. Kadang mereka juga menambahkan nama Yansi sebagai penghargaan untuk pahlawan dalam peperangan.


SAPI



Hewan ini sangat dihormati oleh penganut agama Hindu di India. Tak seorang pun di sana berani mengusir sapi yang berbaring di tengah jalan, misalnya. Sapi dianggap sebagai binatang suci. Hal ini didasarkan pada salah satu peninggalan bersejarah agama Hindu yang menceritakan keterkaitan antara sapi dan Dewa Khrisna.
Dalam peninggalan itu disebutkan Dewa Khrisna pernah menampakkan diri di bumi dalam wujud pengembala sapi, yang kemudian mereka sebut sebagai Bala-Gopala atau Govinda yang artinya seseorang yang melindungi kawanan sapi.
Bahkan dalam salah satu kitab suci lain, sapi diumpamakan sebagai ibu kehidupan karena air susunya yang banyak berguna buat manusia.


GAGAK HITAM



Dalam kepercayaan orang Jawa, ketika ada orang yang sedang sakit dan terdengar suara burung gagak hitam,kematian si sakit akan segera datang.
Senada dengan kepercayaan ini, bangsa Celtic di Eropa mengeramatkan gagak hitam.
Di sana gagak hitam disebut Badb, diambil dari nama dewi peperangan Celtic yang juga pembawa sial. Ditambah penampilannya yang menyeramkan, lengkaplah aura magis sang gagak hitam. Kedatangannya adalah pertanda kedatangan Dewi Macha, Dewi Badb atau Dewi Morrigan, dewi-dewi pembawa sial. Kalau sampai burung gagak terlihat, itu tandanya malapetaka, peperangan, atau kematian salah satu anggota suku.

Bangsa Celtic juga menganggap burung gagak hitam sebagai simbol dari sifat cekatan, cerdik, dan membawa ilmu. Dari perilaku burung gagak mereka bisa
belajar bagaimana mengingat masa lalu sebagai bahan pelajaran untuk kehidupan selanjutnya.


KUCING



Tidak hanya di Indonesia yang menjadikan kucing sebagai hewan keramat. Masih bayak yang menyangkut pautkan hewan ini dengan mitos, misalkan jika kita menabrak kucing hingga mati kita harus menguburnya secara layak, jika tidak maka kita akan ditimpa kesialan. Di negara lain juga masih mengkeramatkan hewan ini, seperti :

JERMAN
Di JERMAN Ada kepercayaan bahwa apabila ada seekor kucing hitam melompati tempat tidur orang sakit, kematian akan datang pada si sakit.

FIRLANDIA
Di Firlandia, masyarakat percaya bahwa kucing hitamlah yang membawa jiwa manusia ke alam baka.

CHINA
Di China, kehadiran seekor kucing hitam merupakan pertanda bahwa mereka akan terkena penyakit atau akan jatuh miskin.
Di Cina, meletakkan patung kucing (posisi berdiri dengan tangan kanan terangkat ke atas) di luar rumah dan lukisan lukisan kucing di dalam rumah merupakan suatu cara untuk menghindari kemiskinan. Selain itu, dianggap sebuah kesialan jika melihat kucing hitam melintas. Kucing hitam merupakan kawan sejawat penyihir jahat.

INDIA
Di India, jiwa yang bereinkarnasi dapat dibebaskan dengan melempar kucing hitam ke api. Masyarakat Celts percaya bahwa kucing hitam dapat memprediksi masa depan.

INGGRIS
Di Inggris ada tradisi kuno yang menyatakan bahwa menempatkan kucing atau lebih tepatnya mengubur di depan rumah yang baru dibangun, dianggap akan membawa keberuntungan. Kucing yang lahir pada bulan Mei akan membawa ular ke dalam rumah. Nenek moyang Inggris percaya pada hal itu sehingga mereka waspada setiap melihat kucing.

0 komentar:

Posting Komentar